Cara Menangkis Santet - Sebagai ummat beragama, khususnya Islam, kita wajib mengakui adanya “keghaiban” karena itu merupakan pintu menuju keimanan; seperti yang tercatat dalam surat al-Baqarah ayat 3. Salah satu dari sekian banyak entitas ghaib adalah yang kita kenal dimasyarakat kita sebagai santet. Santet adalah salah satu perbuatan yang haram atau yang menyantet itu kafir (al-Baqarah:102). Santet atau Sihir untuk melukai, menyakiti atau bahkan membunuh orang lain sejak lama dikenal oleh manusia, misalnya yang terjadi di zaman nabi Sulaiman dimana syaitan mengajarkan mantra-mantra; dalam suratt al-Baqarah:102 menjelaskan yang mengajarkan sihir pertama kali adalah Harut dan Marut.
Di zaman para nabi, segala sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh sebagian orang dianggap sihir, oleh karena itu di zaman para nabi mukjizat dituduh sebagai sihir, seperti yang dialami nabi Musa (al-A’raf:109), Isa (al-Maidah:110) dan Muhammad SAW (Yunus:2).
Nabi Muhammad SAW sendiri pernah disihir atau disantet. Saat itu Beliau mengalami sakit demam dan atas izin Allah SWT, diutuslah dua malaikat. Kedua malaikat itu mendatangi Rasulullah dengan duduk di bagian kaki dan kepala Rasul. Mereka lalu berkesimpulan bahwa Rasul telah disantet oleh Labid bin al-Asham (seorang Yahudi). Lalu Rasulullah dibacakan surat ak-Falaq dan an-Nas. Setiap ayat yang dibaca menyembuhkan Rasulullah dan ditemukanlah bundelan berisi benda-benda aneh yang dijadikan sebagai media santet.
Santet atau Sihir saat ini bukannya sudah hilang, malah menjamur. Media yang digunakan antara lain foto, rambut, kuku, bekas makanan atau minuman, jejak kaki di tanah, pakaian bekas pakai dan sebagainya. Banyak alasan untuk melakukan itu atau kita bisa jadi sasaran santet. Sebagian dari kita berpikir bahwa hal itu tidak perlu dipercaya, orang yang terlalu percaya diri seperti ini biasanya menyesal belakangan. Percaya tidak percaya, sebaiknya kita menyiapkan diri untuk menangkis serangan santet.
Cara mengatasi santet, yaitu :
- Hendaknya selalu berpasrah diri kepada Allah SWT, shalat dan puasa sunnah. Tetapi ini tidak cukup.
- Ikhtiar 1: Selalu bersalawat teruntuk Nabi Muhammad SAW setiap pagi dan petang, membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas setiap hendak tidur, berpergian dan sebagainya; senantiasa membaca tawakkal dan hauqalah (Bismillahi tawakkaltu…. hingga akhir), mengamalkan amalan, dzikir dan wirid dan hizib yang dapat diminta dari para Habaib, Kiyai atau Ustadz, asal jangan pakai azimat.
- Ikhtiar 2: bergabung dengan majelis-majelis dzikir agar bisa diijazahkan amalan-amalan yang bermanfaat
Demikianlah beberapa cara untuk menjaga diri dari santet. Segala hal yang terjadi senantiasa diizinkan oleh Allah SWT, jika kita tidak berikhtiar maka kesalahan berada di pihak kita sendiri.
sumber :